Makalah Manfaat Koloid
Assalamu’Alaikum
Wr.Wb
Segala
puji syukur kami panjatkan kepada sang pencipta alam karna berkat biliau kita
selalu mendapat rahmat darinya dan semoga kita diberikan kesehatan. dan shalawat beserta alam semoga tetap
tercurahkan kepada nabi Muhammad saw karna berkat beliau kita dapat berada pada
jalan yang dirhidoi allah swt.amin
Dengan pertolongan dan hidah-nya, makalah
ini dapat selesaikan dan disusun berdasarkan kemampuan kami dengan harapan
dapat bermanfaat bagi kita semua, adapun makalah ini tentang pelajaran Kimia
yang berjudul “ MANFAAT DAN KERUGIAN
KOLOID “
Penulis berharap agar para pembaca dapat
memberikan kritikan dan saran yang bersifat positif untuk kesempurnaan makalah
ini.merupakan suatu harapan pula,semoga makalah ini menjadi amal shaleh dan
menjadi motivator bagi penulis untuk menyusun makalah ini yang lebih baik dan
bermanfaat.
Lampahan,
Mei 2014
Penulis
________________
MANFAAT
DAN KERUGIAN KOLOID
Sistem koloid
banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari, terutama dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu
dapat digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan
secara homogen dan bersifat stabil untuk produksi dalam skala besar.
Ada banyak penggunaan sistem
koloid baik di dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam berbagai industri
seperti industri kosmetik, makanan, farmasi dan sebagainya. Beberapa macam
koloid tersebut antara lain;
1. Aerosol
Aerosol adalah sistem koloid di
mana partikel padat atau cair terdispersi dalam gas. Aerosol yang dapat kita
saksikan di alam adalah kabut, awan, dan debu di udara. Dalam industri modern,
banyak sediaan insektisida dan kosmetika yang diproduksi dalam bentuk aerosol,
dan sering kita sebut sebagai obat semprot, Contohnya antara lain adalah hair
spray, deodorant dan obat nyamuk.
2. Sol
Sol adalah sistem koloid di mana
partikel padat terdispersi dalam cairan. Berdasarkan sifat adsorpsi dari
partikel padat terhadap cairan pendispersi, kita mengenal dua macam sol;
a. Sol liofil,
dimana partikel-partikel padat akan mengadsorpsi molekul cairan, sehingga
terbentuk suatu selubung di sekeliling partikel padat itu. Liofil artinya
“cinta cairan” (Bahasa Yunani; lio=cairan; philia=cinta). Sol liofil yang
setengah padat disebut gel. Contoh gel antara lain selai dan gelatin.
b. Sol liofob, dimana
partikel-partikel padat tidak mengadsorpsi molekul cairan. Liofib artinya
“takut cairan” (phobia=takut).
Jika medium pendispersinya
berupa air, kedua macam koloid di atas masing-masing disebut koloid hidrofil
(cinta air) dan koloid liofob (takut air). Contoh koloid hidrofil adalah kanji,
protein, lem, sabun, dan gelatin. Adapun contoh koloid hidrofob adalah sol-sol
sulfide dan sol-sol logam.
3. Emulsi
Emulsi adalah suatu system
koloid di mana zat terdispersi dan medium pendispersi sama-sama merupakan cairan.
Agar terjadi suatu campuran koloid, harus ditambahkan zat pengemulsi
(emulgator). Susu merupakan emulsi lemak dalam air, dengan kasein sebagai
emulgatornya. Obat-obatan yang tidak larut dalam air banyak yang dibuat dan
dipanaskan dalam bentuk emulsi. Contohnya emulsi minyak ikan. Emulsi yang dalam
bentuk semipadat disebut krim.
Berikut ini adalah tabel aplikasi koloid:
Jenis industri
|
Contoh aplikasi
|
Industri makanan
|
Keju, mentega, susu, saus salad
|
Industri kosmetika dan perawatan tubuh
|
Krim, pasta gigi, sabun
|
Industri cat
|
Cat
|
Industri kebutuhan rumah tangga
|
Sabun, deterjen
|
Industri pertanian
|
Peptisida dan insektisida
|
Industri farmasi
|
Minyak ikan, pensilin untuk suntikan
|
Berikut ini adalah penjelasan mengenai aplikasi koloid:
1. Pemutihan Gula
Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon. Partikel koloid akan mengadsorpsi zat warna tersebut. Partikel-partikel koloid tersebut mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga gula dapat berwarna putih.
2. Penggumpalan Darah
Darah mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terjadi luka, maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung ion-ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion tersebut membantu agar partikel koloid di protein bersifat netral sehingga proses penggumpalan darah dapat lebih mudah dilakukan.
3. Penjernihan Air
Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi:
Al3+ + 3H2O Ă Al(OH)3 + 3H+
Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi. Berikut ini adalah skema proses penjernihan air secara lengkap:
4. Pembentukan delta di muara sungai
Air sungai mengandung partikel-partikel koloid pasir dan tanah liat yang bermuatan negatif. Sedangkan air laut mengandung ion-ion Na+, Mg+2, dan Ca+2 yang bermuatan positif. Ketika air sungai bertemu di laut, maka ion-ion positif dari air laut akanmenetralkan muatan pasir dan tanah liat. Sehingga, terjadi koagulasi yang akan membentuk suatu delta.
5. Pengambilan endapan pengotor
Gas atau udara yang dialirkan ke dalam suatu proses industri seringkali mangandung zat-zat pengotor berupa partikel-partikel koloid. Untukmemisahkan pengotor ini, digunakan alat pengendap elektrostatik yang pelat logamnya yang bermuatan akan digunakan untuk menarik partikel-partikel koloid.
1. Dialisis
Proses penghilangan ion-ion yang mengganggu kestabilan koloid, dimana dalam proses ini sistem koloid damasking dalam suatu kantong dari selaput semipermiabel (selaput yang dapat melewatkan partikel-partikel kecil tetapi menahan koloid supaya tidak keluar).
Proses dialisis digunakan pada proses cuci darah pada pasien yang mengalami sakit gagal ginjal. Prosesnya sendiri disebut hemodialisis.
2. Koloid Pelindung
Koloid pelindung dibuat untuk menstabilkan sistem koloid yang perlu dijaga kestabilannya, dimana koloid pelindung ini akin membungkus partikel zat terdispersi supaya tidak mengelompok.
Contoh:
Gelatin digunakan sebagai koloid pelindung es krim yaitu untuk encage pembentukan Kristal es.
3. Pengolahan Air
Pada pengolahan air bersih juga menggunakan dasar-dasar sifat koloid yaitu adsorbsi dan koagulasi.
Koagulasi terjadi karena lawas (aluminium sulfat) berfungsi sebagai penggumpal lumpur koloid sehingga pada proses selanjutnya lumpur ini akan mudah disaring.
Adsorbs juga terjadi karena tawas dapat membentuk Al(OH)3 yang dapat menyerap (mengadsorbsi) zat-zat pewarna dan pencemar lainnya.
4. Polusi
Polusi khususnya polusi udara, umumnya dikarenakan oleh partikel-partikel polutan yang berbentuk koloid, seperti misalnya debu dan asap.
Berbagai masalah lingkungan terkait dengan koloid, diantaranya adalah asbut. Sebanyak 4000 orang meninggal dalam kasus asbut di London pada tahun 1952. Asbut adalah campuran yang rumit yang terdiri atas berbagai gas dan partikel-partikel zat cair dan zat padat. Asbut (smog) merukan kombinasi dari asap (smoke) dan kabut (fog).
Sifat karakteristik kolid yang
penting, yaitu sangat bermanfaat untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat
saling melarutkan secara homogen dan bersifat stabil untuk produksi skala
besar. Oleh karena sifat tersebut, sistem koloid menjadi banyak kita jumpai
dalam industri (aplikasi kolid untuk produksi cukup luas). Tetapi selain
industri, sistem koloid juga banyak dapat kita jumpai dsalam kehidupan kita
sehari-hari, contohnya saja di alam, kedokteran, pertanian, dsb;
- Penggumpalan darah
Darah mengandung sejumlah
kolid protein yangbermuatan negative. Jika terdapat luka kecil, maka luka
tersebut dapat doibati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung ion-ion
Al+3 dan Fe+3, dimana ion-ion tersebut akan membantu menetralkan muatan-muatan
partikel koloid protein danmembnatu penggumpalan darah.
- Pembentukan delta di muara sungai
Air sungai mengandung
partikel-partikel koloid pasir dan tanah liat yang bermuatan negatif. Sedangkan
air laut mengandung ion-ion Na+, Mg+2, dan Ca+2 yang bermuatan positif. Ketika
air sungai bertemu di laut, maka ion-ion positif dari air laut akanmenetralkan
muatan pasir dan tanah liat. Sehingga, terjadi koagulasi yang akan membentuk
suatu delta.
- Pengambilan endapan pengotor
Gas atau udara yang dialirkan
ke dalam suatu proses industri seringkali mangandung zat-zat pengotor berupa
partikel-partikel koloid. Untukmemisahkan pengotor ini, digunakan alat
pengendap elektrostatik yang pelat logamnya yang bermuatan akan digunakan untuk
menarik partikel-partikel koloid.
- Pemutihan gula
Dengan melarutkan gula ke
dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau
karbon, partikel-partikel koloid kemudian akan mengadsorbsi zat warna tersebut.
Sehingga gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar