11.19.2014

Makalah Arum Jeram

KATA PENGANTAR


Assalamu’Alaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas terselesainya makalah yang saya buat ini berisi tentang Cabang – Cabang Olahraga.
Hasil pendidikan yang bermutu dari siswa yang sehat, mandiri berbudaya, berakhlak mulia, beretos kerja, pengetahuan, dan menguasai teknologi serta cinta tanah air. Hakikat belajar dari aktivitas perubahan tingkah laku pembelajaran perubahan tingkah laku akan tercapai melalui kerja keras dan usaha cerdas dari siapapun.
Paktor pendukung seperti buku ajar, internet dll. Adalah sebagai salah satu indikator pendidikan perlu diprioritaskan demi tercepatnya hasil belajar yang optimal. makalah ini juga tercantum daftar isi diberikan supaya guru dan teman – teman dapat mengerti utuk membaca dan memahaminya.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang telah memberikan kami kesempatan untuk membuat makalah.
AKHIR KATA “Tiada Gading Yang Tak Retak” demikian pula makalah ini saya buat oleh karena itu saran dan kritik saya nanti.

Lampahan,      Oktober 2013
Penulis,




SILSA








DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Cabang – Cabang Olahraga                                                                                  1
1.     Angkat Besi                                                                                                    1
2.     Bulu Tangkis                                                                                                  1
3.     Sepak Bola                                                                                                      2
4.     Bola Voli                                                                                                        2
5.     Bola Basket                                                                                                     3
6.     Base Ball                                                                                                         3
7.     Balap Motor                                                                                                    4
8.     Balap Mobil                                                                                                    4
9.     Boling                                                                                                             5
10.  Tinju                                                                                                               5
11.  Tenis Meja                                                                                                      6
12.  Sepak Takraw                                                                                                 6
13.  Panahan                                                                                                           6
14.  Senam                                                                                                             7
15.  Seni Bela Diri                                                                                                 7
16.  Bilyard                                                                                                            8
17.  Berkuda                                                                                                           8






BAB I

1.1.        PENGERTIAN ARUNG JERAM

Arung jeram atau olahraga arus deras (ORAD) merupakan aktivitas pengarungan sungai berjeram/riam dengan menggunakan perahu karet, kayak, kano, serta datung sebagai pengayuh. Arung jeram adalah aktivitas pengarungan bagian arul sungai yang berjeram/riam dengan menggunakan wahana tertentu. Sarana alat yang terdiri atas perahu karet, kayak, kano, dan dayung. Tujuan berarung jeram bias dilihat dari sisi olahraga, rekreasi, dan ekspedisi. Mendefinisikan olahraga arung jeram (white water rafting) sebagai olahraga mengarungi sungai berjeram dengan menggunkan perahu karet, kayak, kano, dan dayung dan dengan tujuan rekreasi atau ekspedisi.
Arung jeram sebagai olahraga kelompok sangat mengandalkan kekompakan tim secara keseluruhan. Kerjasama yang terpadu dan pengertian yang mendalam antar awak perahu dapat dikatakan sebagai factor utama yang menunjang keberhasilan dalam melewati berbagai hambatan disungai.
Arung jeram adalah olahraga yang menurut keterampilan. Oleh karena itu, perkembangan keterampilan tidak dapat didapat dengan instan.


1.2.        SEJARAH ARUNG JERAM
Kegiatan arung jeram dimulai setelah Pewrang Dunia II, yaitu ketika kelompok pecinta kegiatan petualangan mencoba menyelusuri sungai-sungai di Colorado. Dengan hanya menggunakan perahu menggunkan perahu karet bekas PD II, kegiatan ini berkembang menjadi suatu aktivitas dengan berbagai wahana seperti kayak dan kano.
Sejarah petualangan sungai di Indonesia dimulai sekitar awal 1970-an dengan istilah Olahraga Arus Deras (ORAD). Olahraga ini dipelopori oleh rekan-rekan pecinta alam dari Bandung (Wanadri) dan Jakarta (Mapala UI). Pada 1975 Wanadri menggelar Citarum Rally I. pada sekitar 1975 Mapala UI juga mengembangkan olahraga ini dengan istilah arung jeram.

1.3.        PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam arung jeram dibedakan menurut kebutuhan kelompok/regu dan lamanya waktu mengarungi sungai. Berikut ini adalah peralatan dan perlengkapan berarung jeram :
I.                 Peralatan Regu
Berikut ini adalah alat-alat yang harus dibawah oleh setiap regu arung jeram :
a.      Perahu Karet
Perahu karet (inflatable raft) untuk keperluan olahraga arung jeram dibuat dari bahan karet sintetis sedemikian rupa sehingga kuat, tetapi tetap elastic.kal ini dimaksud untuk menahan goresan dan benturan batu-batu sungai. Bentuk dan rancangan bagian buritan dan haluan dibuat agak mencuat agar tidak mudah termasuki air dan kestabilan perahu ketika melewati ombak besar tetap terjaga. Biasaya perahu terdiri atas beberapa bagian tabung udara. Tujuannya agar perahu masih dapat mengapung apabila salah satu tabung perahu bocor/pecah. Ukuran panjang dan lebar perahu biasanya 2:1 dan sangat bergantung kepada kapasitas berat maksimum muatan perahu.
b.     Dayung
Dayung adalah sebgai alat kayuh dalam olahraga arung jeram sedapat mungkin dibuat dari bahan yang kuat tetapi ringan, misalnya kayu Mahoni dan kombinasi antara fiberglass dan aluminium. Panjang dayung yang digunkan oleh awak perahu berkisar 4,5 – 6 kaki. Namun umumnya adalah 5-5.5 kaki.
c.      Pompa dan peralatan reparasi
Pompa yang digunakan untuk mengisi tabung-tabung udara perahu harus selalu dibawa pada saat mengarungi sungai. Itu diperlukan ketika udara dalam tabung-tabung berkurang/kempis. Sementara itu, peralatan reparasi berakitan dengan reparasi pompa dan perahu karena sobek, berlubang dan lalin-lain.
d.     Tali
Perahu karet dilengkapi tali jenis kernmantel sepanjang 40 m yang digunakan sebagai tumpuan kaki, pengaman awal perahu,dan tali jangkar.
e.      Peta Sungai
Biasanya pengarum jeram menggunakan topografi sungai. Topografi sungai bermanfaat sebagai petunjuk untuk memperkirakan situasi medan dan kondisi sungai yang diarungi, serta daerah aliran disekitar sungai.
f.      Ember Plastik atau gayung
Ember plastic atau dayung digunakan untuk menimba air yang masuk perahu, tetapi dalam jumlah yang relative sedikit. Bila jumlahnya banyak, tepikan dan balikkan perahu. Membuang air yang masuk perahu adalah penting agar perahu mudah dikendalikan.
g.     Perlengkapan PPPK
Perlengkapan PPPK harus dibawa. Jenis dan jumlah obatnya dapat disesuaikan dengan kondisi medan dan kebutuhan pengarung selama mengarungi sungai.
II.               Peralatan Pribadi
Berikut ini adalah alat-alat yang harus dibawa oleh setiap pengarung jeram.
a.      Pelampung
Jenis pelampung yang baik dan benar untuk arung jeram adalah pelampung yang sesuai dengan postur tubuh.
b.     Pakaian
Pakaian yang tepat untuk berarung jeram adalah pakaian yang memungkinkan kita tetap leluasa dalam bergerak
c.      Sepatu
Agar kaki tidak terluka, digunakan sepatu yang dapat melindungi mata kaki tanpa menyulitkan gerak pergelangan kaki, dan tidak menyulitkan dalam berenang.
d.     Helm (pelindung kepala)
Helm mutlak digunakan dalam mengarungi sungai berjeram dengan letak bebatuan yang tidak beraturan atau sungai dengan derajat kesulitan yang tinggi. Tujuannya untuk melindungi kepala dari benturan benda keras. Helm yang baik jharus ringan,tahan air dan tidak mengganggu pandangan maupun gerakan.
e.      Perlengkapan untuk mempertahankan hidup (Survival Kit)
Perlengkapan tambahan yang dimaksud adalah :
a)     Handy Talky untuk berkomunikasi dengan tim darat
b)     Wadah kedap air
c)     Bahan makanan
d)     Perlengkapan kemah
e)     Peralatan masak, makan, dan minum.

1.4.        PENGETAHUAN TENTANG SUNGAI
Bahasan akan berkisar pada aliran sungai beserta gejalanya dan berbagai keterampilan yang dibutuhkan pengarung jeram.
Agar mahir dalam membaca dan mengerti seluk beluk karakter sungai, latihan yang sering dan berulang-ulang sangat diperlukan. Bagaimanapun, pengertian mengenai sifat dan dinamika sungai penting untuk diketahui oelh pengarung jeram. Suatu saat, ketika kita melintasi suatu sungai, pertanyaan yang ada dibenak kita adalah : sungai itu lebar/sempit, berarus deras/lambat, debit airnya besar/kecil, ladai/curam, dsb. Jawaban dari semua pertanyaan itu dalah factor penyebab terjadinya jeram.
I.            Defenisi Jeram/Riam
Jeram adalah bagian sungai yang airnya mengalir dengan deras, cepat dan bertaburan diantara banyak batu dari berbagai ukuran sekaligus membentuk turbulensi dan aru balik.

II.          Faktor Penyebab Terjadinya Jeram
Secara umum ada empat factor penyebab terjadinya jeram, yaitu volume air, tingkat kecuraman aliran sungai, tonjolan dasar sungai, penyempitan lebar  penampang sungai, dan komponen jeram/riam.
a.      Volume Air
Volume air mencapai 800 – 10.00 cfs.
b.     Tingkat Kecuraman Aliran Sungai (Gradient)
Sungai dengan tingkat kecuraman lebih dari 10 kaki per mil biasanya beraliran lambat dan mudah dilalui, sebaliknya bila mencapai 20 kaki atau lebih per mil biasanya arus cepat, berbahaya, dan sulit dilalui.
c.      Tonjolan Dasar Sungai (roughness)
Letak batuan dan tonjolan didasar sungai yang tidak beraturan mengakibatkan turbelensi aliran arus sungai , semangkin tak beraturan batu didasar sungai, semangkin besar turbelensinya (putaran air kehilir)
d.     Peyempitan Lebar Penampangan Sungai (Constriction)
Penyemputan lebar penampang sungai diakibatkan oelh pedangkalan dan kejadian alam lainnya. Semakin sempit aliran sungai, maka semakin deras arus air mengalir.

III.        Komponen Jeram/Riam
Berikut ini adalah beberapa komponen jeram.
a.      Lidah Air ( The Tongue )
Lidah air terbentuk dari dua alur yang terhambat batu yang bertemu sehingga membentuk huruf “V” yang mengarah kehilir. Bila jeram  memiliki lebih dari satu lidah air, lidah air terbesar adalah jalur utama yang sebaiknya dipilih. Biasanya, ujung lidah air diikuti oleh ombak besar yang teratur.
b.     Ombak Berdiri ( Standing Waves )
Rangkaian ombak berdiri diawali oleh ombak yang lebih besar dan yang tinggi berangsur-angsur menjadi rendah. Selagi perahu yang melewati bagian ini. Usahakan bagian haluan masuk dalam posisi lurus dan dayung mundur. Dayung mundur membantu perahu untuk melewati ombak berikutnya. Jika terpaksa harus melakukan ferry, lakukan saat perahu menuruni ombak. Hindari melakukan ferry ketikaperahu dalam posisi naik. Selain itu hindari deretan ombak yang curam dan bagian puncaknya yang pecah karena turbelensi/putaran balik sangat kuat. Namun, ombak dengan puncak yang relative mendatar merupakan alur yang man karena perahu dapat naik keatas.
c.      Arus Balik ( Reversal/Holes/Stopper )
Yaitu arus balik berputar dari bawah keatas. Arus balik turun, dan arus balik dasar berombak.
a)     Arus balik berputar dari bawah ke atas
b)     Arus balik turun ( hydraulic )
c)     Arus balik dasar berombak ( back curling standing wave )
d.     Pusaran Air
Garis/batas pusaran air adalah daerah turbelensi antar suatu pusaran air dengan arus ke hilir yang biasanya ditandai dengan air melingkar dan menggelembung. Jika tenaga pusarannya sangat kuat. Batas pusaran menjadi putara turbelensi yang berbahaya karena dapat menarik perahu hingga berputar-putar dan terbalik.
e.      Belokan (Bends)
Pada belokkan sungai arus yang cepat dan aliran yang terdapat dalam lingkaran bagian luar. Salah satu peyebab adanya arus tersebut adanya kekuatan sentripugal. Oleh karena itu, permukaan aliran arus belok cepat. Sebaliknya, lalui bagian dalamnya. Perahu yang terperosok dan terlanjur memasuki aliran tepi belokan sungai kerap kali tidak punya pilihan untuk keluar dan biasanya terhempas atau menabrak bagian tepi sungai.
f.         Air Dangkal (Shallows)
Ketika mengamati berbagai jalur diantara air dangkal. Ingatlah bahwa permukaan air dengan ombak yang besar biasanya menjulukkan aliran / alur sungai yang tedalam dan memiliki arus yang cepat. Masukilah jalur tersebut. Jika permukaan tepi sungai tinggi, sedangkan lainnya rendah, pilihlah jalur yang letaknya  mendekati tepi yang tinggi. Tempat-tempat yang perlu dihindari adalah aliran sungai yang berombak kecil-kecil. Ombak kecil menandai suatu tempat yang dangkal.

IV.        Skala Tingkat Kesulitan Sungai
Dengan berbekal pengetahuan tentang sifat dan dinamika sungai. Pengarum jeram biasa segera mengantisifasi kesulitan. Kondisi yang menyatakan sulit tidaknya sungai berjeram ditunjukkan melalui skala tingkat kesulitan sungai. Saat ini ada dua skala yang dikenal dalam olahraga arung jeram. Yaitu internasional scale dan wastern scale.
a.      International Scale
Angka ukurannya adalah 1-VI, I berarti mudah, sedangkan Vi berate amat sulit dan tidak mungkin dilalui, angka skala kesulitan ini berlaku dan digunakan di sungai-sungai Amerika Utara dan daratan Eropa.
b.     Wastern Scale
Angka skala ini diperkenalkan oleh pengusaha Grand Canyon di Amerika, yaitu Doc marston. Ukurannya berkisa 1-10. Angka skala unumnya hanya digunakan disungai bagian barat Amerika, salah satunya Colorado.


















BAB II

2.1.      TEHNIK DASAR BERARUNG JERAM
Untuk  menguasai keterampilan mengarungi sungai, pengarung jeram hanya membutuhkan waktu yang panjang, pengetahuan dan tehnik pengarungansungai beserta peyelamatan dan pertolongan (safety an rescue) pun harus dikuasainya. Intinya, teori manapun praktik adalah hal yang sama-sama penting. Berikut ini adalah beberapa pengetahuan yang harus dimiliki sorang pengarung jeram.


2.2.      PENGINTAIAN ( SCOUTING )
Pengintaian adalah pengamatan yang dilakukan sebelum mengarumi jeram yang belum dikenal. Pengintaian bias dilakukan diatas perahu atau dari tepi sungai.
Pengintaian meliputi langkah – langkah berikut :
a.      Mengamati suatu jeram dari beberapa sudut pandang
b.     Menganalisis tingkat kesulitan jeram, mencari jalur teraman, dan kemungkinan terjadi masalah
c.      Memformulasikan rencana yang telah direncanakan termasuk jalur yang disepakati, jalur cadangan, maneuver yang digunakan, dan persiapan tim penyelamat apabila diperlukan
d.     Melaksanakan

2.3.      TEHNIK MENDAYUNG
Secara umum perahu karet dikendalikan dengan dua cara, yaitutehnik OAR dan tehnik paddle. Pada tehnik OAR hanya ada satu orang yang mendayung dengan dua buah dayung panjang. Pendayung tersebut sekaligus berfungsi sebagai kapten di perahu. Pada tehnik paddle, semua awak menandayung dan seseorang menjadi kaptennya, berikut ini adalah penjelasan lanjut tentang tehnik paddle.
a.      Posisi duduk pada perahu karet
Ada dua cara duduk pada tehnik paddle yang dikenal selama ini, yaitu cara duduk seperti menunggang kuda (cowboy style) dan cara seperti perempuan duduk membonceng pada sepeda motor.
b.     Gerakan dan Arah Mendayung
Berikut ini adalah gerakan dan arah mendayung yang perlu dipahami oleh semua perahu.
a)     Dayung Maju (Forward Strokes)
Dimulai dengan mendorong daun dayung kemuka dengan tangan sebelah luar, tahan sebentar posisi ini dan dorong pegangan dayung kemuka dengan kuat untuk menekan daun dayung dalam-dalam keair. Terus lanjutkan mendayung dengan mendorong pegangan sekaligus menarik sudut yang benar sehingga dayung berada dibawah pantat. Keluarkan daun dayung kemudian putar sejajar dengan permukaan air. Ulangai cara itu. Ini sering disebut sebgai dayung kuat. Jenis dayung maju lainnya adalah dengan menempatkan dayung lebih keluar.


b)     Dayung Balik (Back Stroke)
Dayung balik adalah kebalikkan dari dayung maju. Untuk melakukan dayung balik, celupkan daun dayung kedalam air sehingga posisinya jauh dibelakang pantat. Selanjutnya, dorong gagang kemuka sambil menarik pegangan kebelakang, akhirnya gerakan itu ketika dayung berada pada posisi awal dayung maju.
c)     Dayung Tarik (Draw Stroke)
Dayung tarik dilakukan dengan menancapkan daun dayung jauh kesamping. Kemudian menariknya kea rah perahu dengan lurus.
d)     Dayung Menyamping (Pry Stroke)
Dayung menyamping merupakan kebalikan dari dayung tarik. Dayung menyamping juga merupakan pelengkap dalam mengendalikan perahu. Biasanya jenis dayung ini dilakukan kapten yang duduk diburitan untuk mengendalikan perahu.

2.4.ABA – ABA
Aba – aba oleh seseorang yangbertindak sebagai pemimpin/kapten, dengan demikian, ia memiliki otoritas untuk mengambil keputusan, meyatukan tindakan seluruh awak, memberikan aba-aba. Aba-aba diperlukan untuk menyeragamkan komunikasi antara awak perahu dan kapten. Oleh karena itu, aba-aba harus disepakati oleh kedua pihak tersebut. Berikut ini adalah berbagai aba – aba yang dipakai dalam arung jeram.
a.      Maju
Artinya adalah semua awak mendayung dengan cara dayung maju.
b.     Kuat
Artinya adalah semua awak mendayung dengan kuat
c.      Dayung Balik
Artinya adalah semua awak mendayung dengan cara dayung balik
d.     Belokan Kanan
Artinya adalah semua awak posisi kanan mendayung dengan cara dayung balik, sedangkan diposisi kiri dengan cara dayung maju.
e.      Belok Kiri
Artinya semua semua awak diposisi kiri mendayung dengan cara dayung balik, sedangkan diposisi kanan dengan cara mendayung maju.
f.      Tarik Kanan
Artinya adalah semua awak posisi kanan mendayung dengan cara dayung tarik, sedangkan semua awak diposisi kiri dengan cara dayung samping
g.     Tarik Kiri
Artinya adalah semua awak diposisi kiri mendayung dengan cara dayung tarik, sedangkan semua awak diposisi kanan dengan cara dayung menyamping.
h.     Pindah kanan
Artinya adalah semua awak diposisi kiri berpindah ke kanan
i.       Pindah Kiri
Artinya adalah semua awak diposisi kanan berpindah kekiri
j.       Stop
Artinya Adalah semua awak berhenti mendayung.

1.     Manuver Perahu
a.      Ferry
Ferry merupakan manuver dasar dalam melewati arus dengan menghadapkan perahu dalam posisi 450 terhadap arus utama.
b.     Pivot dan Back Pivot
Pivot dan back pivot merupakan tehnik memutar perahu dengan cepat saat memasuki jeram dengan haluan menghadap kehilir (Pivot) atau kehulu (back pivot)
c.      Portegee
Portegee merupakan maneuver yang digunakan oleh para pelaut portugis dengan mengarahkan perahu langsung kesasaran yang dituju.
d.     Keluar dan Masuk ke Pusaran
Hal ini harus diperhatikan adalah kecepatan dan sudut masuk perahu. Besar seudut dan kecepatan perahu harus disesuaikan dengan besar-kecilnya pusaran dan kecepatan sudut.

2.     Perencenaan Jalur ( Planing A Course )

3.     Keselamatan (safety)
Prosedur tersebut meliputi :
a.      Penggunaan peralatan standar
b.     Penguasaan dan pemahaman tehnik – tehnik dan pengetahuan tentang olahraga arus deras
c.      Persiapan fisik dan mental
d.     Pengetahuan akan batas kemampuan
Berikut ini adalah beberapa contohnya :
a)     Terlempar dari perahu
b)     Menabrak batu
c)     Perahu terbalik
Bila menabrak batu dengan haluan di muka orang – orang di buritan harus segera berpindah ketangah. Dengan demikian, perahu tidak akan terbalik atau terangkat dan menempel pada batu.
d)     Menempel pada batu (Warpped)
Berikut ini adalah dua cara penyelamatan :
1.     Penyelamatan Dengan Tali
2.     Peyelamatan Dengan Perahu














BAB III
STRUKTUR PERTANDINGAN

PANITIA PERTANDINGAN

Pelindung                                : Bapak Bupati
Ketua                                      : Bapak Ir. Hartono
Wakil Ketua                           : Ibu Faridsa
Sekretaris                                : Mahda Lena
Bendahara                               : Sherly, Silvia Putri











BAB IV
SEKSI – SEKSI PERTANDINGAN


SEKSI PERTANDINGAN

Seksi Keamanan                     : Kapolda ir. Jend. Rahmat Syahputra
Seksi konsumsi                       : Bapak Setia Budi Laksono
Seksi Kesehatan                     : Dr. Yongki Prakosa
Seksi Keselamatan                 : Kapolda ir. Jend. Yudi Wildan Latief












BAB V
ANGGARAN BELANJA


Rencana Anggaran Belanja Yang Dibutuhkan Adalah Sebagai Berikut :
1.     Panitia                                  :      Rp.    2.000.000
2.     Alat                                      :      Rp.  50.000.000
3.     Konsumsi                             :      Rp.  10.000.000
4.     Keselamatan                        :      Rp.  10.000.000
5.     Keamanan                            :      Rp. 28.000.000
TOTAL                               :      Rp. 100.000.000
Terbilang ( Seratus Juta Rupaiah )










BAB VI
KESIMPULAN

Bahwa olahraga arung jeram itu sangat menyenangkan. Selain bias olahraga juga dapat berkreasi dan ekspedisi serta dapat mengadu nyali kita serta apabila kita akan melakukan ekspedisi, fisik harus dalam keadaan optimal, kita juga harus mempelajari bagaimana keaaan sungai, berlatih mendayung dengan kayuh dan bagaimana volume air, tingkat kecuraman tonjulan dasar sungai, lidah air, ombak berdiri, arus balik dll.













BAB VII
SARAN

            Seharusnya di Aceh juga harus ada perlombaan arung jeram supaya kita bias berekspedisi, biar juga kita tahu sungai – sungai mana saja yang ada di Aceh dan bias kita berarum jeram karena arum jeram sangat menyenangkan.















BAB VIII
PENUTUP

            Mungkin hanya ini saja, tentang proposal yang saya buat mungkin ada kekurangan saya mohon maaf karena saya masih dalam proses belajar. Saya akhiri dengan ucapan. Wassalam.
















BAB IX
UCAPAN TERIMA KASIH

          Terima kasih kepada Bapak dan ibu yan telah memberikan dana dan banyak saran – saran positif yang saya pandukan dalam proposal ini.
          Dan terima kasih kepada panitia perlombaan Arung Jeram ini yang bersedia meringankan dan mengadakan open atletik ini. Dan terima kasih pula kepada pelindung dan penasehat Kampung Mekar Ayu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Karya Tulis Pembuatan Tahu

BAB I PENDAHULUAN 1.1   LATAR BELAKANG MASALAH Penulis memilih judul “Metode Pembuatan Tahu Kedelai Di Desa Purwogondo Kartasura”...