3.11.2015

Bayi Tabung 1

BAB I
PENDAHULUAN

I . LATAR BELAKANG
            Di Indonesia program bayi tabung masih terdengar eksklusif di kalangan masyarakat . Mereka yang kebanyakan melakukan program bayi tabung adalah pasangan yang sulit memiliki keturunan . Bayi tabung adalah salah satu solusi bagi pasangan yang memiliki gangguan kesuburan . 
            Bayi tabung hadir di Indonesia sejak tahun 1987 , namun hingga sekarang pasangan yang melakukan program bayi tabung masih sedikit dan jauh lebih kecil dibandingkan negara-negara asia lainnya . Kebanyakan pasangan – pasangan yang mengalami gangguan kesuburan memilih program bayi tabung justru mendatangi negara tetangga , seperti Singapura dan Malaysia . Padahal di Indonesia , sudah ada 20 klinik fertilitas dan bayi tabung di bawah naungan Perkumpulan Fertilisasi In Vitro Indonesia ( PERFITRI ) .

II . PERUMUSAN MASALAH
            1. Apa pengertian bayi tabung ?
            2 . Bagaimana proses pembuatan bayi tabung ?
            3 . Apa saja dampak dari melakukan bayi tabung ?
            4 . Bagaimana resiko bayi tabung ketika dewasa ?
           


BAB II
TINJAUAN TEORITIS

I . PENGERTIAN BAYI TABUNG
        Bayi tabung merupakan teknik pembuahan (fertilisasi) antara sperma suami dan sel telur istri yang masing-masing diambil kemudian disatukan di luar kandungan (in vitro) sebagai lawan “di dalam kandungan” (in vivo). Biasanya medium yang digunakan adalah tabung khusus. Setelah beberapa hari, hasil pembuahan yang berupa embrio atau zygote itu dipindahkan ke dalam rahim. Teknik bayi tabung diperuntukkan bagi pasangan suami istri yang mengalami infertilitas.(http://id.shvoong.com/medicine-and-health/genetics/2071363-pengertian-bayi-tabung/#ixzz267UvYENm)
        Ada yang mengartikan bahwa bayi tabung suatu istilah teknis. Istilah ini tidak berarti bayi yangterbentuk di dalam tabung, melainkan dimaksudkan sebagai metodeuntuk membantu pasangan subur yang mengalami kesulitan di bidangpembuahan  sel telur wanita oleh sel sperma pria.. (http://ml.scribd.com/doc/40317881/Pengertian-bayi-tabung)
            Menurut Wikipedia bayi tabung atau pembuahan in vitro(bahasa Inggris: in vitro fertilisation) adalah sebuah teknikpembuahan dimana sel telur (ovum) dibuahi di luar tubuh wanita. Bayi tabung adalah salah satu metode untuk mengatasi masalah kesuburan ketika metode lainnya tidak berhasil. Prosesnya terdiri dari mengendalikan proses ovulasi secara hormonal, pemindahan sel telur dari ovarium dan pembuahan oleh sel sperma dalam sebuah medium cair. (http://id.wikipedia.org/wiki/Fertilisasi_in_vitro )




II . PROSES PEMBUATAN BAYI TABUNG

     Berikut beberapa tahapan dalam proses bayi tabung :
1. Seleksi pasien. Pada proses ini, tingkat kesuburan Anda dan suami akan dilihat. Anda pun harus menjalani pemeriksaan untuk memastikan kondisi rahim sehat, bebas dari mioma atau kanker, dan tidak mengidap penyakit menular.
2. Merangsang indung telur. Dalam ovulasi alami dibutuhkan hanya satu sel telur. Dalam proses bayi tabung dibutuhkan banyak sel telur untuk dibuahi oleh sperma sehingga dokter dapat memilih embrio yang paling berkualitas untuk dimasukkan kembali ke rahim sang ibu.
3. Pemantauan pertumbuhan folikel (cairan tempat pertumbuhan sel telur) melalui ultrasonografi untuk melihat kematangan sel telur yang akan diambil.
4. Mematangkan sel telur.
5. Pengambilan sel telur dari tubuh ibu.
6. Pengambilan sel sperma suami melalui mansturbasi. Pemilihan sel
sperma berkualitas yaitu sperma yang gesit dan berjalan lurus.
7. Pembuahan yang dibantu oleh dokter di laboratorium.
8. Pengembangan menjadi embrio. Embrio terbaik akan dimasukkan kembali
ke dalam rahim ibu.
9. Penguatan dinding rahim agar siap menerima kehadiran janin.
10. Embrio yang tersisa akan dibekukan dan disimpan, dan akan kembali dimasukkan ke dalam rahim ibu jika kehamilan gagal terjadi atau untuk kehamilan selanjutnya.
                               


III . DAMPAK MELAKUKAN BAYI TABUNG
                                    Selama ini memang belum diketahui secara pasti, apakah meningkatnya jumlah cacat bawaan tersebut memang murni dampak bayi tabung ataukah faktor lainnya. Tetapi yang pasti, kasus cacat bawaan memang banyak ditemukan pada pembuahan buatan dibandingkan dengan pembuahan alami. Artinya, dampak bayi tabung memang berisiko menimbulkan cacat bawaan pada bayi. Cacat bawaan ini mencakup cacat yang terlihat maupun yang tidak, semisal kelainan pada ginjal, jantung, maupun organ tubuh lainnya.
Dampak bayi tabung yang lain adalah risiko bayi terlahir kembar. Pada proses bayi tabung, pembuahan dilakukan terhadap beberapa sel telur sekaligus. Dari beberapa sel telur tersebut kadang-kadang berkembang secara bersamaan di dalam rahim. Akibatnya, terjadi kehamilan kembar yang bisa lebih dari dua. Jika ini terjadi, peluang janin untuk bisa terus berkembang di dalam rahim akan semakin sedikit.
Adapun dampak negatif bayi tabung yang sudah diketahui adalah efek samping bagi ibu dan anak akibat dari penggunaan obat-obatan pemicu ovulasi yang digunakan selama proses bayi tabung. Selain itu, proses bayi tabung juga berisiko menyebabkan pendarahan saat tahap pengambilan sel telur (Ovum Pick-Up). Meskipun pada faktanya jarang terjadi, namun penggunaan jarum khusus yang dimasukkan ke dalam rahim saat proses pengambilan sel telur, tetap membuka peluang terjadinya pendarahan.
Dampak negatif bayi tabung lainnya antara lain: kehamilan di luar kandungan (kehamilan ektopik), kemungkinan terjadinya sebesar 5%; ibu terserang infeksi, rhumatoid arthritis (lupus), serta alergi; mengalami risiko keguguran sebesar 20%; terjadinya Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS). OHSS merupakan komplikasi dari perkembangan sel telur sehingga dihasilkan banyak folikel. Akibatnya, terjadilah akumulasi cairan di perut. Cairan ini bisa sampai ke dalam rongga dada. Karena keberadaan cairan tersebut bisa mengganggu fungsi tubuh maka harus dikeluarkan. Hanya saja risiko terjadinya OHSS relatif kecil, hanya sekitar 1% saja. (http://www.bayitabung.net/77/menelisik-dampak-bayi-tabung/) .
VI . RESIKO BAYI TABUNG KETIKA DEWASA
            A . SAKIT JANTUNG
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Circulation ini relatif kecil sehingga tidak cukup menunjukkan bahwa orang yang dilahirkan melalui prosedur bayi tabung lebih berisiko menderita serangan jantung atau stroke. Temuan ini hanya menunjukkan bahwa orang yang dilahirkan dari bayi tabung lebih mungkin terserang tekanan darah tinggi, diabetes, serangan jantung atau stroke menjelang paruh baya.
Yang juga menjadi perhatian prof Celermajer, tekanan yang dialami oleh sel-sel induk dalam embrio mungkin juga mempengaruhi pembuluh darah dan organ lain. Jadi ia mendesak untuk memeriksa ginjal, hati, otak, paru-paru dan organ lain yang juga bisa terpengaruh. ( http://health.detik.com/read/2012/04/19/173510/1896673/763/bayi-tabung-lebih-berisiko-sakit-jantung-saat-dewasa ) .
            B . SAKIT KANKER
REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Untuk pertama kalinya, sebuah studi besar tentang kondisi kesehatan anak-anak hasil program bayi tabung dirilis. Hasilnya antara lain menyebutkan, bayi hasil pembuahan di luar rahim mempunyai risiko tinggi terkena penyakit kanker. Namun para peneliti mengatakan kemungkinan tidak ada hubungannya dengan bagaimana bayi itu dikandung.
"Kemungkinan besar, itu terkait dengan genetika dari orangtua yang beralih ke fertilisasi in vitro (IVF) karena infertilitas," demikian simpulan penelitian. Penelitian sebelumnya menunjukkan, bayi hasil program fertilitas in vitro cenderung lahir prematur dan memiliki masalah pernapasan saat lahir - ciri terkait dalam penelitian lain dengan risiko kanker meningkat. Namun, kanker pada anak-anak jarang terjadi meskipun mereka beresiko tinggi  .
"Ini lebih menenangkan," kata Dr Bengt Kallen, penulis utama penelitian dan peneliti di University of Lund. Risiko itu, katanya, sangat kecil sehingga tidak perlu dicemaskan.  
Penelitian menguji anak-anak Swedia yang dikandung setelah melalui proses IVF, di mana sel telur dibuahi dengan sperma dalam tabung di laboratorium dan kemudian ditanam dalam rahim. Penelitian tentang risiko kesehatan yang mungkin terjadi termasuk kanker dan cacat lahir pada anak-anak IVF memiliki hasil yang beragam.
Dr Tommaso Falcone, pakar ginekologi dan  kebidanan Klinik Cleveland tidak yakin apakah hasil yang sama akan ditemukan di Amerika Serikat yang rasnya lebih beragam. Sekitar 57 ribu bayi yang lahir melalui IVF di AS, atau sekitar 1 persen dari semuakelahiran.
Peneliti melakukan pendataan terhadap  lebih dari 2,4 juta Kelahiran di Swedia antara tahun 1982 dan 2005, termasuk hampir 27 ribu bayi hasil IVF. Bersamaan dengan itu, dilacak data kanker pada anak-anak sampai dengan 19 tahun.
Secara keseluruhan, 53 anak-anak dikembangkan IVF berkecenderungan memiliki kanker, atau 42 persen lebih tinggi pada anak-anak dengan proses kehamilan biasa. "Leukemia dan kanker otak adalah yang paling umum," kata Dr Kallen. Ia mengatakan kemungkinan alasan untuk kecenderungan ini adalah adanya sifat-sifat tak dikenal dalam keluarga yang mungkin berhubungan dengan infertilitas dan risiko kanker.
Namun  ya itu tadi, berita bagusnya, kasus ini baru dijumpai ketika anak-anak ini telah tumbuh menjadi dewasa. "Risiko untuk kanker pada anak-anak ini masih sangat rendah, kurang dari 1 persen," kata Dr Falcone.
 (
http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/kesehatan/10/07/20/125373-bayi-tabung-berisiko-tinggi-terhadap-kanker-saat-dewasa)


BAB III
PENUTUP

I . KESIMPULAN
            Bayi tabung merupakan teknik pembuahan dimana sel telur (ovum) dibuahi di luar tubuh wanita. Bayi tabung adalah salah satu metode untuk mengatasi masalah kesuburan ketika metode lainnya tidak berhasil. Prosesnya terdiri dari mengendalikan proses ovulasi secara hormonal, pemindahan sel telur dari ovarium dan pembuahan oleh sel sperma dalam sebuah medium cair.
            Dampak dari melakukan bayi tabung seperti cacat bawaan , bayi terlahir kembar , pendarahan saat tahap pengambilan sel telur , dan kehamilan diluar kandungan . Resikonya ketika dewasa , bayi tabung bisa saja terkena penyakit jantung atau penyakit kanker .

II . SARAN
            Sebaiknya mereka pasangan yang ingin melakukan program bayi tabung berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter apa dampak setelah melakukan program bayi tabung dan resiko terhadap anak setelah dewasa nantinya . Sehingga tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan dikemudian hari .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Karya Tulis Pembuatan Tahu

BAB I PENDAHULUAN 1.1   LATAR BELAKANG MASALAH Penulis memilih judul “Metode Pembuatan Tahu Kedelai Di Desa Purwogondo Kartasura”...